/ Blog

14/01/2021

Apa Itu Reksa Dana?

Reksa dana merupakan suatu produk investasi yang berkembang pesat dalam beberapa tahun ini. Meski demikian, masih banyak masyarakat yang belum paham. Sebagai gambaran, dengan jumlah penduduk mencapai 250 juta, jumlah investor reksa dana aktif diperkirakan baru sekitar 240.000 orang.

Sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal No 8 Tahun 1995, reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan kembali ke dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi.

Berdasarkan definisi di atas, reksa dana adalah: Wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal. Menghimpun dana dari masyarakat bukan perkara main-main. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara ketat sudah mengatur jenis perusahaan seperti apa saja yang dapat melakukan kegiatan penghimpunan dana, antara lain seperti bank, asuransi, dana pensiun, pegadaian, multifinance, dan pasar modal.

Reksa dana merupakan produk dari perusahaan yang masuk dalam kategori pasar modal yang diawasi oleh OJK sehingga bisa melakukan kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat. Banyaknya berita investasi bodong yang marak belakangan ini, kebanyakan berasal dari penghimpunan dana ilegal yang dilakukan oleh perusahaan dan oknum yang tidak terdaftar dalam OJK.

Diinvestasikan kembali dalam portofolio efek. Dalam kesehariannya, manusia menggunakan produk dan jasa dari berbagai perusahaan. Sebagai gambaran:Ketika bangun tidur, kita mandi dan menggunakan produk seperti odol dan sabun. Salah satu produsennya adalah Unilever. Waktu berangkat kerja, menggunakan kendaraan mobil yang diproduksi oleh Astra Internasional. Perjalanan ke kantor menggunakan jalan tol yang dimiliki Jasa Marga. Untuk membayar biaya tol menggunakan kartu e-Money yang dikeluarkan oleh Bank Mandiri.

Nama-nama perusahaan di atas seperti Unilever, Astra Internasionl, Jasa Marga dan Bank Mandiri adalah perusahaan terbuka yang salah satu sumber pendanaan perusahaan berasal dari penerbitan efek saham dan obligasi.

Efek saham adalah surat berharga yang menyatakan kepemilikan suatu perusahaan. Dengan berinvestasi pada saham berarti seseorang menjadi pemilik perusahaan. Efek obligasi adalah surat berharga yang menyatakan bukti hutang suatu perusahaan. Dengan berinvestasi pada obligasi berarti seseorang memberikan pinjaman kepada perusahaan. Dana yang dihimpun dari masyarakat tersebut diinvestasikan dalam efek saham dan efek obligasi. Karena memiliki beberapa efek sekaligus, maka disebut portofolio efek.Oleh Manajer Investasi, kegiatan investasi tentunya harus dilakukan oleh pihak yang memiliki keahlian dan mendedikasikan semua waktunya untuk hal tersebut. Dalam UU PM, pihak itu disebut Manajer Investasi (MI).Bagi masyarakat awam, Manajer Investasi sering dipersepsikan sebagai orang. Hal itu kurang tepat, karena MI pada dasarnya adalah perusahaan.

Umumnya, perusahaan yang melakukan kegiatan usaha ini memiliki nama Manajemen Investasi, Investment Management atau Asset Management pada nama perusahaannya. Contohnya: Danareksa Investment Management, Panin Asset Management, Mandiri Manajemen Investasi, dan Manulife Asset Management.

Perusahaan yang mendapat izin disebut Manajer Investasi (MI), sementara izin bagi personel yang bekerja di perusahaan disebut Wakil Manajer Investasi (WMI). Izin untuk MI dan WMI diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Prosesnya juga tidak sederhana karena ada berbagai rangkaian fit and proper test untuk memastikan bahwa penerima izin memiliki kemampuan dan integritas. Melalui reksa dana, masyarakat dapat berinvestasi pada perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia melalui perantaraan Manajer Investasi. Dengan demikian, ketika perusahaan tersebut berkembang dan membagikan keuntungan, masyarakat bisa ikut menikmati hasil pertumbuhan tersebut.
Sumber ; Kompas

Read More...

14/01/2021

Cermat Investasi Bodong

Belakangan gempar investasi bodong yang memakan banyak korban termasuk para artis ibukota. Mereka telah menyetor banyak dana dan berharap akan memperoleh laba, namun yang terjadi adalah sebaliknya. Lalu, apa sebenarnya investasi bodong itu?

Investasi bodong adalah sebuah investasi yang dikategorikan bodong karena kegiatan investasi tersebut tidak berjalan sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati, yang salah satu pelaku investasi melarikan modal investasi atau ingkar janji. Bentuk investasi bodong bermacam-macam, salah satunya adalah koperasi swasta dan arisan berantai. Ciri utama investasi bodong adalah janji bagi hasil keuntungan yang sangat besar dan tidak realistis.

Tidak hanya itu, investasi bohong-bohongan ini biasanya tidak memiliki tempat usaha atau tempat usahanya meragukan. Administrasinya pun dilakukan secara manual, sehingga Anda akan sulit mengontrol dan mencari data mengenai kegiatan usaha yang tengah berjalan.

Penipuan berkedok investasi ini biasanya mempunyai skema yang tidak jelas atau ada skema namun menggunkan skema Ponzi. Skema ini diberi nama sesuai dengan nama penemunya, yaitu Charles Ponzi. Kala itu, tahun 1920-an Ponzi menjanjikan bagi hasil pasti sejumlah 50 persen kepada investor di US. Tapi sebetulnya, uang yang ia terima dari investasi yang belakangan dibayarkan sebagai ‘’deviden’’ kepada investor sebelumnya. Skema ini akan bubaar jika si Ponzi tidak lagi mampu mencari investor baru.

Secara singkat, skema Ponzi adalah skema dengan penggunaan dana dari investor baru untuk membayar keuntungan dari investor lama. Dengan menggunakan skema seperti ini, tentu saja investor atau anggota terakhir akan mengalami kerugian. Investasi dari investor atau anggota terakhir itulah yang disebut sebagai investasi bodong.

Sumber: fermentingrevolution.com

Read More...

14/01/2021

6 Hal yang Tak Diperlukan Tapi Bisa Kuras Banyak uang

Pengeluaran yang lebih besar daripada pendapatan seringkali menjadi persoalan yang muncul setiap bulan. Menilik lebih dalam, bisa jadi banyak uang Anda terbuang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan atau bisa diganti dengan barang yang lebih murah.

Dalam mengelola keuangan, yang terpenting, Anda selalu mengeluarkan uang berdasarkan kebutuhan dan bukan karena keinginan semata. Sejauh ini, sejumlah survei menunjukkan wanita lebih sering mengeluarkan uang karena menginginkan barang tersebut bukan karena membutuhkannya.
1. Minuman dan makanan ringan
Cobalah untuk memperketat keuangan dengan hanya membeli barang-barang yang diperlukan. Makanan dan minuman ringan memang bisa menjadi teman dalam kondisi tertentu, tapi ingat harganya lebih mahal.
Daripada membeli makanan dan minuman di luar, lebih baik membawa bekal dari rumah. Harganya lebih murah dan kesehatannya lebih terjaga.
2. Produk kecantikan
Jika Anda tidak bekerja di tempat yang menuntut Anda harus menggunakan produk kecantikan, sebaiknya kurangi pembelian untuk barang tersebut. Pasalnya, belum tentu produk kecantikan yang Anda gunakan dapat menambah daya tarik atau bisa jadi barang tersebut berbahaya bagi kesehatan kulit Anda.
Hindari menggunakan produk kecantikan secara berlebihan karena juga dapat membuat Anda menjadi sosok yang boros, khususnya para wanita.
3. Baju baru
Banyak orang memaksa dirinya membeli baju baru setiap kali tertarik dengan merek atau model tertentu. Kendalikan diri Anda untuk membeli semua baju yang Anda inginkan.
Meski berguna, seringkali Anda membeli baju baru secara berlebihan yang pada akhirnya menguras keuangan pribadi.
4. Aplikasi gadget
Saat ini banyak aplikasi gratis yang tersedia untuk perangkat elektronik Anda. Sayangnya, masih banyak orang yang membeli aplikasi guna membuat perangkat elektroniknya lebih canggih.
Padahal, cara yang satu ini dapat menguras uang bulanan Anda dengan sangat cepat.
5. Buku dan film
Bukan berarti Anda tak boleh menonton film atau membaca buku. Tapi Anda juga bisa terjebak menghabiskan uang terlalu banyak setiap kali Anda harus menonton film baru di bioskop atau tidak bersabar membeli buku best seller dengan cepat.
Melalui internet, Anda masih memiliki kesempatan menonton film-film terbaru secara online. Layanan e-book juga membuat Anda dapat membaca buku tanpa mengeluarkan kocek terlalu besar.
6. Mengejar teknologi terbaru
Banyak orang yang tak tahan melihat orang di sekitarnya memiliki perangkat elektronik baru seperti iPhone, telepon seluler atau tablet baru. Dirinya selalu terpancing untuk membeli yang terbaru agar tidak dianggap gagap teknologi.
Hati-hati, dasarkan pembelian Anda pada kebutuhan dan bukan pada keinginan semata. Jika ponsel Anda masih berfungsi dengan baik, sebaiknya hindari membeli yang baru. (Sis/Nrm)

Read More...

14/01/2021

Jangan Turunkan 4 Kesalahan Pakai Uang Ini ke Anak

Liputan6.com, New York – Urusan apapun menyangkut uang selalu menjadi persoalan sensitif. Apalagi, anak-anak berusia 8 hingga 17 tahun menumpahkan perhatian besar tentang bagaimana orangtua mengelola masalah finansial.

Sayangnya, berdasarkan penelitian di Communication Research Reports tahun lalu, masih banyak orangtua yang bertengkar soal uang di hadapan anak-anaknya. Kadang pertengkaran tentang utang atau pendapatan yang tak cukup.

Hati-hati, anak-anak dapat dengan mudah menirut bagaimana cara orangtua berhadapan dengan sejumlah persoalan uang.

Untuk itu, pastikan Anda tidak menurunkan empat kesalahan menggunakan uang ini pada anak Anda seperti dikutip dari krem.com, Senin (23/3/2015):

 

1. Boros

Mengeluarkan uang lebih dari yang Anda punya merupakan dasar utama menuju luapan utang, tak peduli karena Anda salah menggunakan kartu kredit atau alasan lain. Boros merupakan pelajaran yang keliru untuk anak-anak.

Buatkan anggaran dan tunjukkan pada anak-anak di rumah. Pastikan Anda minta maaf jika memang telah membuat kesalahan.

 

2. Tidak menabung

Tak semua orang dapat menabung dan mungkin hal tak terduga belum terjadi pada Anda. Tapi meski tampaknya tak perlu, Anda tetap perlu menunjukkan kebiasaan menabung pada anak di rumah.

Mereka perlu belajar menyisihkan uang untuk keperluan mendadak dan sebagai dana pensiun.

 

3. Mengabaikan tagihan

Anda punya utang?. Maka usahakan Anda melibatkan anak Anda dalam berdiskusi agar mereka dapat belajar bertanggungjawab dalam menggunakan uang. Tunjukkan Anda memiliki komitmen untuk membayar dan usaha untuk melunasi itu semua.

Anak-anak harus tahu, kadang sebagai orangtua, Anda harus berhadapan dengan kondisi yang kurang menyenangkan soal uang.

 

4. Bertengkar soal uang

Perseteruan keluarga tentang uang kadang menjadi hal yang paling sensitif bagi anak-anak di rumah. Saat sengketa soal uang muncul di hadapan anak-anak, maka kekacauan finansial justru menjadi berlipat ganda.

Kedua orangtua harus belajar dengan tenang mengatasi persoalan soal uang, tunjukkan pada anak-anak manfaat dari berdiskusi untuk menemukan solusi.(Sis/Nrm)

Read More...